BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Bahasa Arab (اللغة العربية al-lughah al-‘Arabīyyah, atau secara
ringkas عربي ‘Arabī) adalah
salah satu bahasa Semitik Tengah, yang termasuk dalam rumpun bahasa
Semitik dan berkerabat dengan bahasa Ibrani
dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa Arab memiliki
lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa
Semitik. Ia dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang sebagai bahasa
pertama, yang mana sebagian besar tinggal di Timur Tengah
dan Afrika Utara.
Bahasa ini adalah bahasa resmi dari 25 negara, dan merupakan bahasa peribadatan
dalam agama Islam
karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Al-Qur’an.
Berdasarkan penyebaran geografisnya, bahasa Arab percakapan memiliki banyak
variasi (dialek), beberapa dialeknya bahkan tidak dapat saling mengerti satu
sama lain. Bahasa Arab modern telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa
dengan 27 sub-bahasa dalam ISO 639-3. Bahasa Arab Baku
(kadang-kadang disebut Bahasa Arab Sastra) diajarkan secara luas di
sekolah dan universitas, serta digunakan di tempat kerja, pemerintahan, dan
media massa.
- Rumusan
masalah
- Apa pengertian dialek bahasa Arab?
- Apa saja faktor-faktor terbentuknya dialek bahasa
Arab?
- Apa saja macam-macam dialek bahasa Arab?
- Tujuan
penulisan
- Untuk mengetahui pengertian dialek bahasa Arab.
- Untuk mengetahui faktor-faktor terbentuknya
dialek bahasa Arab.
- Untuk mengetahui macam-macam dialek bahasa Arab.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dialek
Dialek (اللهجات
) menurut Para ahli bahasa Arab adalah bahasa dan huruf yang digunakan oleh
sekelompok orang dalam rumpun tertentu yang menyebabkan adanya perbedaan ucapan
bahkan bacaan antara satu dengan yang lainnya. Bahasa Arab adalah salah satu
dari rumpun bahasa Samiah yang mempunyai berbagai macam dialek yang menyebabkan
perbedaan dalam membaca dan berbicara sehingga tidak heran jika dikatakan Al
Quran itu turun dengan tujuh huruf ) (نزل القرآن على
سبعة أحرف.
Sebagian Ulama berpendapat bahwa
tujuh huruf yang dimaksudkan adalah bahasa dari tujuh Qabilah arab pada saat
itu atau dengan kata lain bahasa quraisy adalah gabungan dari tujuh bahasa
kabilah arab yang terkemuka pada saat itu, dengan dalil Nabi Ismail as
mengadopsi bahasa arab dari Abu Al Qahtan melalui perdagangan dan hubungan
lainnya antara masyarakat dan penguasa. Dari tujuh kabilah ini melahirkan
perbedaan bacaan dalam Al Quran, contohnya (إنا
أنطيناك الكوثر) ).
“Arab Umum” atau “Al-’Arabiyyah
Al-’Ammiyah” adalah bahasa Arab yang dipakai dalam percakapan sehari-hari di
dunia Arab, dan amat berbeda dengan Bahasa Arab tulisan. Perbedaan dialek
paling utama ialah antara Afrika Utara (Arab Magrib)
dan bagian Timur Tengah (Hijaz). Faktor yang menyebabkan perbedaan dialek
bahasa Arab ialah pengaruh substrat (bahasa yang digunakan sebelum bahasa Arab datang).
Seperti misalnya pada kata yakūn (artinya “itu”), di Irak disebut aku,
di Palestina fih, dan di Magribi disebut kayən.
B. Macam Dialek
Bahasa Arab
Sebagaimana bahasa-bahasa pada
umumnya, bahasa Arab juga mempunyai dialek-dialek geografis diluar bahasa Arab
klasik atau Qurani dan Arab Baku. Dialek-dialek ini tersebar dari tepi Samudera
Atlantik hingga Pedalaman Balkh, Afghanistan.
Selain itu ada juga dialek Arab yang sudah punah, yakni Arab Sicilia (sampai abad ke-11) dan Arab Andalusia (sampai abad ke-15). Disamping itu ada dialek Arab yang kemudian berkembang menjadi bahasa terpisah karena faktor sejarah dan politik seperti Malta.
Selain itu ada juga dialek Arab yang sudah punah, yakni Arab Sicilia (sampai abad ke-11) dan Arab Andalusia (sampai abad ke-15). Disamping itu ada dialek Arab yang kemudian berkembang menjadi bahasa terpisah karena faktor sejarah dan politik seperti Malta.
Mungkin ini cuma sekedar pengetahuan
belaka, karena bagaimanapun bahasa Arab juga punya dialek yang bahkan antara
penutur Arab asal Maghribi dengan Jazirah Arabpun tidak saling mengerti kalau
tidak dimediasi dengan Arab Fusha.
Daftar dialek utama di Arab adalah
sebagai berikut:
è Dialek Mesir مصري : Dipakai oleh sekitar 76 juta rakyat Mesir.
è Dialek Maghribi مغربي : Dipakai oleh sekitar 20 juta rakyat
Afrika Utara.
è Dialek Levantine : Disebut
juga Dialek Syam. Dipakai di Syria, Palestina, Lebanon dan Gereja Maronit
Siprus.
è Dialek Iraq عراقي : Mempunyai perbedaan khusus, yaitu
perbedaan dialek di utara dan selatan Iraq.
è Dialek Arab Timur بحريني : Dipakai di Oman, di Arab Saudi dan di
Irak bagian Barat.
è Dialek Teluk خليجي : Dipakai di daerah Teluk, yaitu di Qatar,
Unu Emirat Arab dan Saudi Arabia.
Sementara beberapa dialek lainnya
adalah:
è Hassānīya حساني : Dipakai di Mauritania dan Sahara Barat.
è Dialek Sudan سوداني : Dipakai di Sudan dan Chad.
è Dialek Hijazi حجازي : Dipakai di daerah barat dan utara Arab
Saudi dan timur Yordania.
è Dialek Najd نجدي : Dipakai di Najd, Arab Saudi
è Dialek Yamani يمني : Dipakai di Yaman.
è Dialek Andalus أندلسي : Dipakai di Andalus
sampai abad ke-17.
è Dialek Sisilia سقلي : Dipakai di Sisilia.
C. Kumpulan
Dialek
Dialek yang paling berhubungan
dengan dialek dari ‘golongan Anazi atau dengan dialek Badui, yaitu Qatar.
Dialek abu Zabi dan Buraimi, melestarikan beberapa keistimewaan tertentu yang
tidak lagi dapat diamati di Kuwait, Bahrain, atau dialek Dubai. Demikian juga
di Qatar:
a) Huruf hidup
yang belum terhubung dengan kata kerja yang ‘bersifat’ fi’il mudhari’ atau
mungkin –a-, seperti yasrab, meskipun bentuknya sama.
b) Kata
perintah untuk kata kerja yang sederhana memiliki huruf hidup yang pendek,
seperti mengatakan: gil, yang mana dialek lain mengatakan guul.
Dialek Kuwait, Bahrain, dan Dubai:
a) Bentuk jamak
muannas tidak terjadi pada kata kerja atau sifat.
b) Bentuk pasif
tidak terjadi pada kata kerja, meskipun ada tapi jarang ditemukan.
Ø Kata kerja-umum
Bentuk jamak muannas dari
kata kerja, didasarkan pada bentuk-bentuk di Qatar dan saat ini dalam dialek
buraimi. Verba pasif tidak bisa didapatkan, karena ini jarang terjadi
pada kebanyakan dialek, kecuali di Qatar, bentuk-bentuk pasif ini dibahas.
a) Fi’il Madhi
Bentuk dasar dari fi’il madi
pada kata kerja yang sederhana dari salah satu fa’al / fi’al atau
jenis fi’il, seperti kitab ‘dia menulis’, hasab ‘dia
menghitung’, dan sirib ‘dia meminum’. Table tashrif kata kerja.
-Mufrad
Ghaib&ghaibah
|
-
Kitab, -ktab,sirib,-srib(mudzakkar)-
Ktibat,-ktiba, sarbat,[sribat](muannas)
|
Mukhatab&mukhatabah
|
-
Kitabt, -ktabt, sribt, -sribt(mudzakkar)-
Kitabti, -ktabti, sribti, -sribti(muannas)
|
Mutakallim
|
-
Kitabt, -ktabt, sribt, -sribt
|
-Jamak
Ghaib&ghaibah
|
-Ktibaw,-ktibaw,sarbaw,
[sribaw](mudzakkar)-(ktiban,-ktiban), (sarban, -sriban]) ( muannas)
|
Mukhatab&mukhotabah
|
-Kitabtu,
-ktabtu, sribtu, -sribtu (mudzakkar)-(kitabtin,-ktabtin),
(sribtin,sribtin)(muannas)
|
Mutakallim
|
-Kitabna,
-ktabna, sribna, -sribna
|
b) Fi’il mudhari’
Kata kerja yang memiliki bentuk
dasar fa’al pada fi’il madi, dan fi’il mudharinya dengan pola yaf’il
atau yif’al, seperti yaktib ‘dia menulis’.
Table tashrif fi’il mudhari dari kata kerja katab
dan sirib
-Mufrad
Ghaib&ghaibah
|
-
Yaktib, yisrab(mudzakkar)-
Taktib, tisrab(muannas)
|
Mukhatab&mukhatabah
|
-
Taktib, tisrab(mudzakkar)-
Taktәbiin, tisrәbiin (muannas)
|
Mutakallim
|
-
Aktib, asrab
|
-Jamak
Ghaib&ghaibah
|
-
Yaktәbuun, yisrәbuun (mudzakkar)-
(yaktaban), (yisraban) (muannas)
|
Mukhatab&mukhatabah
|
-
Taktәbuun, tisrәbuun (mudzakkar)-
(taktәban), (tisrәban) (muannas)
|
Mutakallim
|
-
Naktib, nisrab
|
c) Fi’il amr
bentuk fi’il amr biasanya
memiliki karakteristik yang sama vokalnya dengan fi’il mudhori. demikian
untuk verba kitab, dan sirib dikonjugasikan di atas dalam fi’il
mudhori, pola fi’il amr sebagai berikut:
-Mufrod
Iktib, israb(mudzakkar)
Iktibi, isribi(muannas)
- Jamak
Iktibu, isribu(mudzakkar)
(iktiban), (isriban) (muannas)
Diantara dialek yang sering digunakan sebagai berikut:
ü
Thamthamaniah Humair ( طمطمانية)
Thamthamaniah adalah bahasa sebagian
kabilah arab dimana huruf Alif Lam Ta’rif ( أل)
diganti dengan Alif dan Mim ( أم)
yang dalam pengucapannya lebih condong ke huruf Mim, contohnya kata matahari
dan bulan mereka menyebutnya (امشمس ) (امقمر
). Atsa’aliby mengatakan bahwa thamthamaniah ini adalah bahasanya kabilah
Humair. Dalam hadis Abu Hurairah diriwayatkan bahwa ia telah datang menghadap
Usman ra, dan Usman pun berkata: Peperangan telah selesai (الآن طاب امضرب) asli dari kalimat tersebut adalah ( طاب الضرب) Dimana alif lam ta’rif diganti dengan
Mim, dan menurutnya ini adalah bahasa sebagaian orang Yaman.
Menurut Hariri, orang-orang Humair
menggantikan Alif lam ta’rif dengan Alif dan mim dalam bahasa mereka seperti, طاب امضرب dalam sebuah hadis diriwayatkan oleh Namr
bin Thualub, bahwa Rasulullah SAW bersabdaليس من امبر
امصيام في امسفر ) tiada kebaikan berpuasa dalam perjalanan (musafir).
Diriwayatkan oleh Tsa’lab dari Al Akhfasy bahwa thamthamaniah adalah bahasanya
suku Azad dimana mereka menggantikan alif lam ta’rif dengan alif dan mim.
ü Kasykasya (الكشكشه)
Yaitu menggantikan Kaf Mukhatab (كاف) dengan Syin (شينا)
contohnya kata (bapakmu= أبوك) dibaca menjadi (أبوش). Dan juga dalam syair Ibnu AL A’rabi فعيناش عيناها وجيدش جيدها ولكن عظم الساق منش دقيق Ini
adalah sebagian bahasa dari orang arab termasuk Mesir diama kata Ma Alaika
dibaca Ma Alaiysy. contoh lain kata Laka (لك )
dibaca Lesy (لش ).
ü Kaskasah (الكسكسه)
Kaskasa ini menyerupai Kasykasya
yaitu menambahkan huruf Sin (سينا)
setelah Kaf Mukhathab (الكاف)
untuk menunjukkan terhadap Muannats (feminal), contohnya kata (memberi) (أعطيتك) dibaca ( أعطيتكس)
dan (أكرمتك) dibaca (أكرمتكس). Ataupun sama halnya dengan Kasykasya
yaitu dengan menggantikan Kaf Mukhathab dengan Sin, contohnya pada kata bapak
dan ibu (أبوك) dibaca (أبوس) dan (أمك)
dibaca (أمس).
ü Istintha (الاستنطاء )
Yaitu menggantikan huruf Ain (العين) yang di sukun dengan huruf Nun (نونا) dan setelahnya adalah huruf Tha (الطاء), contohnya kata (أعطى) dibaca (أنطى), dan dalam sebuah
hadis diriwayatkan bahwa Hasan dan Thalha ra juga selain mereka membaca ayat Al
Kautsar dengan Istintha (إنا أنطيناك الكوثر)
dan juga terdapat dalam hadis Rasulullah tentang Doa yaitu sabdanya:(لامانع لما انطيت ولا منطي لما منع).
ü Khalkhaniah
(اللخلخانيه )
Yaitu memperpendek atau meringkas
Harakat (baris) serta meringankan tekanan pada harakah tasydid, contohnya kata
(كأنك) diringkas menjadi (كنك) dan kata (ما شاء الله)
menjadi (ما شا الله).
ü Tashil (التسهيل )
Yaitu membuang huruf Hamzah (الهمزة) agar lebih mempermudah ucapan, contohnya
pada kata sumur dan gelas ( بئر) dibaca ( بير) dan (كأس)
dibaca ( كاس) tanpa penulisan dan penyebutan huruf
hamzah.
ü Ar Raswu (الرسو )
Yaitu menggantikan huruf Sin (السين ) atau Zai (الزاي)
dengan huruf Shad (الصاد) atau sebaliknya,
contohnya (سلطان) menjadi (صلطان), (أسطوره)
menjadi (أصطوره ). dan bacaan ini
sangat ma’ruf (terkenal) serta diakui keberadaanya oleh pakar bahasa karena
banyaknya terdapat dalam natsr bahkan dalam Al Quran, contohnya, (يصطرون), ( لست عليهم بمصيطر ).
ü Tanwin
Nagham ( تنوين النغم )
Yaitu menggantikan Ta ta’nis (تاء التأنيث) dengan Nun Sukun (نونا ساكنه) untuk melagukan kata, contoh, kata (زانت) dibaca (زانن),
dan (بدت) dibaca (بدن).
ü Kata Ibir
mengganti kata Ibn ((ابر) بدلا عن (ابن))
Yaitu mengganti kata Ibn dengan kata Ibir, contohnya (
محمد بر علي).
ü Pengganti
Dhamir Ha Ghaib (هاء الغائب)
Yaitu mengganti Dhamir Ghaib dengan
huruf Wau (واو), contohnya kata (قدرته) dibaca (قدرتو).
ü ‘An’anah
Yaitu menggantikan huruf alif () menjadi Ain (العين).
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Dialek (اللهجات
) menurut Para ahli bahasa Arab adalah bahasa dan huruf yang digunakan oleh
sekelompok orang dalam rumpun tertentu yang menyebabkan adanya perbedaan ucapan
bahkan bacaan antara satu dengan yang lainnya. Faktor yang menyebabkan
perbedaan dialek bahasa Arab ialah pengaruh substrat
(bahasa yang digunakan sebelum bahasa Arab datang). Seperti misalnya pada kata
yakūn (artinya “itu”), di Irak disebut aku, di Palestina fih, dan
di Magribi disebut kayən.
Daftar dialek utama di Arab adalah
sebagai berikut:
v Dialek Mesir مصري : Dipakai oleh sekitar 76 juta rakyat Mesir.
v Dialek Maghribi مغربي : Dipakai oleh sekitar 20 juta rakyat
Afrika Utara.
v Dialek Levantine : Disebut
juga Dialek Syam. Dipakai di Syria, Palestina, Lebanon dan Gereja Maronit
Siprus.
v Dialek Iraq عراقي : Mempunyai perbedaan khusus, yaitu
perbedaan dialek di utara dan selatan Iraq.
v Dialek Arab Timur بحريني : Dipakai di Oman, di Arab Saudi dan di
Irak bagian Barat.
v Dialek Teluk خليجي : Dipakai di daerah Teluk, yaitu di Qatar,
Unu Emirat Arab dan Saudi Arabia.
Sementara beberapa dialek lainnya
adalah:
v Hassānīya حساني : Dipakai di Mauritania dan Sahara Barat
v Dialek Sudan سوداني : Dipakai di Sudan dan Chad
v Dialek Hijazi حجازي : Dipakai di daerah barat dan utara Arab
Saudi dan timur Yordania
v Dialek Najd نجدي : Dipakai di Najd, Arab Saudi
v Dialek Yamani يمني : Dipakai di Yaman
v Dialek Andalus أندلسي : Dipakai di Andalus
sampai abad ke-17
v Dialek Sisilia سقلي : Dipakai di Sisilia.
DAFTAR PUSTAKA
è http://bambangpriantono.multiply.com/journal/item/2494/Cacil_Bahasa_Terus_DIALEK- DIALEK_BAHASA_ARAB
0 komentar :
Posting Komentar